Pengelolaan pajak merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh setiap individu atau perusahaan yang berada di dalam suatu negara – Namun, tidak semua orang memiliki pengetahuan yang cukup dalam pengelolaan pajak sehingga perlu bantuan dari ahli dalam bidang ini. Salah satu ahli yang dapat membantu dalam pengelolaan pajak adalah konsultan pajak atau tax consultant. Meskipun konsultan pajak dapat membantu dalam pengelolaan pajak, namun terkadang terdapat pula keberatan atau “objection” yang dilakukan oleh klien terhadap hasil pekerjaan konsultan pajak.
Objeksi atau keberatan yang dilakukan oleh klien terhadap konsultan pajak dapat terjadi karena beberapa hal. Berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab adanya objeksi atau keberatan terhadap hasil pekerjaan konsultan pajak:
- Konsultan pajak tidak memberikan hasil yang diharapkan oleh klien.
Hal ini dapat terjadi karena konsultan pajak tidak memahami secara mendalam situasi atau kondisi klien. Selain itu, konsultan pajak juga dapat melakukan kesalahan dalam penghitungan atau pengelolaan pajak yang mengakibatkan hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh klien.
- Konsultan pajak tidak memberikan informasi yang cukup atau jelas kepada klien.
Konsultan pajak perlu memberikan informasi yang cukup dan jelas kepada klien mengenai pengelolaan pajak yang dilakukan. Jika konsultan pajak tidak memberikan informasi yang cukup atau jelas, maka klien dapat merasa kebingungan atau tidak memahami apa yang dilakukan oleh konsultan pajak.
- Konsultan pajak tidak bekerja dengan cepat atau efisien.
Ketika klien mengajukan permintaan kepada konsultan pajak, maka konsultan pajak perlu merespon permintaan tersebut dengan cepat dan efisien. Jika konsultan pajak tidak bekerja dengan cepat atau efisien, maka klien dapat merasa kecewa dan merasa bahwa pekerjaan konsultan pajak tidak dilakukan dengan baik.
Objection Tax Consultant dapat terjadi, dan klien pun dapat mengajukan hal hal berikut
- Memberikan masukan atau kritik kepada konsultan pajak.
Klien dapat memberikan masukan atau kritik kepada konsultan pajak mengenai hasil pekerjaan yang dilakukan. Hal ini dapat membantu konsultan pajak untuk memperbaiki kesalahan atau kesalahan dalam pekerjaannya di masa depan.
- Meminta penjelasan lebih lanjut kepada konsultan pajak.
Jika klien merasa kurang memahami hasil pekerjaan konsultan pajak, maka klien dapat meminta penjelasan lebih lanjut kepada konsultan pajak mengenai hasil pekerjaan yang dilakukan. Dengan demikian, klien dapat memahami secara mendalam mengenai hasil pekerjaan konsultan pajak.
- Meminta bantuan atau konsultasi dari konsultan pajak lain.
Jika klien merasa tidak puas dengan hasil pekerjaan konsultan pajak, maka klien dapat meminta bantuan atau konsultasi dari konsultan pajak lain. Dengan meminta bantuan dari konsultan pajak lain, klien dapat memperoleh sudut pandang yang berbeda dan mendapatkan solusi yang lebih baik untuk permasalahan pajak yang dihadapinya.
Namun, sebelum melakukan tindakan yang lebih jauh seperti mengajukan keberatan formal, klien perlu melakukan beberapa hal berikut:
- Berkomunikasi dengan konsultan pajak.
Klien perlu berkomunikasi dengan konsultan pajak terlebih dahulu mengenai permasalahan yang dihadapi. Klien perlu menjelaskan secara rinci mengenai keberatan atau objeksi yang dimilikinya terhadap hasil pekerjaan konsultan pajak. Dengan berkomunikasi dengan konsultan pajak terlebih dahulu, klien dapat menyelesaikan permasalahan dengan cara yang lebih mudah dan cepat.
- Mencari solusi bersama.
Setelah berkomunikasi dengan konsultan pajak, klien perlu mencari solusi bersama untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Konsultan pajak perlu mengajukan beberapa solusi yang dapat membantu klien untuk memperbaiki situasi atau kondisi yang tidak diharapkan. Dalam mencari solusi bersama, klien dan konsultan pajak perlu bekerja sama secara efektif dan efisien.
- Memberikan kesempatan kepada konsultan pajak untuk memperbaiki kesalahan.
Jika setelah melakukan berbagai upaya, klien masih merasa tidak puas dengan hasil pekerjaan konsultan pajak, klien dapat memberikan kesempatan kepada konsultan pajak untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukannya. Konsultan pajak perlu memperbaiki kesalahan dengan cepat dan efektif sehingga klien dapat merasa puas dengan hasil pekerjaan konsultan pajak.
Objection Tax Consultant Dan Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan Klien
- Mengajukan keberatan dalam waktu yang tepat.
Klien perlu mengajukan keberatan dalam waktu yang tepat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jika klien mengajukan keberatan diluar waktu yang ditentukan, maka keberatan tidak akan diterima oleh lembaga yang berwenang.
- Melampirkan bukti-bukti yang mendukung keberatan.
Klien perlu melampirkan bukti-bukti yang mendukung keberatan yang diajukannya. Bukti-bukti yang dimaksud dapat berupa dokumen atau informasi yang berkaitan dengan permasalahan pajak yang dihadapi.
- Menyertakan argumentasi yang jelas dan logis.
Klien perlu menyertakan argumentasi yang jelas dan logis mengenai keberatan yang diajukan. Argumentasi yang disertakan harus dapat menjelaskan secara rinci mengen
ai permasalahan yang dihadapi, alasan mengapa keberatan tersebut diajukan, serta solusi yang diinginkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
- Mengajukan keberatan secara tertulis.
Keberatan formal harus diajukan secara tertulis dengan menggunakan formulir yang disediakan oleh lembaga yang berwenang. Klien perlu mengisi formulir tersebut dengan lengkap dan jelas sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
- Menerima hasil keputusan dari lembaga yang berwenang.
Setelah mengajukan keberatan formal, klien perlu menunggu keputusan dari lembaga yang berwenang. Keputusan yang diberikan dapat berupa keputusan yang mengabulkan keberatan klien atau keputusan yang menolak keberatan klien. Jika keputusan yang diberikan adalah keputusan yang tidak memuaskan klien, maka klien dapat mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.
Kesimpulannya, keberatan atau objeksi terhadap hasil pekerjaan konsultan pajak dapat dilakukan oleh klien jika merasa tidak puas dengan hasil pekerjaan konsultan pajak. Klien dapat mengajukan keberatan formal kepada lembaga yang berwenang dalam pengelolaan pajak, seperti Direktorat Jenderal Pajak atau Pengadilan Pajak.
Namun, sebelum mengajukan keberatan formal atau objection tax consultant, klien perlu melakukan beberapa upaya penyelesaian yang lebih dulu seperti berkomunikasi dengan konsultan pajak, mencari solusi bersama, dan memberikan kesempatan kepada konsultan pajak untuk memperbaiki kesalahan.
Dalam menggunakan jasa konsultan pajak, klien perlu memperhatikan biaya yang dikenakan oleh konsultan pajak dan memilih konsultan pajak yang memiliki reputasi yang baik
Baca Juga : Judicial Review Tax Consultant